Langsung ke konten utama

MANFAAT DALAM SEBOTOL YOFORIA, BUATKU JATUH CINTA DAN TAK MAU PINDAH KE YOGURT LAINNYA


Hidup sebagai anak kos dengan uang bulanan pas-pasan seadanya merupakan tantangan yang cukup berat bagiku. Banyaknya tugas kuliah berbanding lurus dengan banyaknya uang yang dikeluarkan. Mulai dari biaya nge-print, membeli buku, praktik lapangan, dan hal-hal tidak terduga lainnya.



Kebetulan jurusan kuliah yang sedang aku tempuh adalah Psikologi. Setiap minggunya kami melakukan berbagai macam praktik yang membutuhkan subjek. Maka, kami harus merogoh kocek cukup besar untuk memfasilitasi subjek yang kami teliti. Akibatnya, guna memenuhi berbagai kebutuhan perkuliahan tersebut, anggaran biaya makanku mau tidak mau harus dipotong.



Minimnya anggaran makan mengharuskan aku untuk hemat, sehingga aku jarang sekali mengonsumsi buah-buahan. Dampaknya, pencernaanku kerap kali terganggu.



Selain itu, aku juga sering melewatkan sarapan. Disamping karena irit, alasan lainnya adalah tidak sempat. Se-gambreng aktivitas di komunitas maupun organisasi lumayan menghabiskan waktuku. Maka, supaya tugas kuliah tetap selesai tepat waktu, aku menyiasatinya dengan mengerjakan sehabis subuh sampai pukul setengah 7 pagi. Sedangkan jadwal kuliahku pukul 7 pagi. Dampaknya, tubuhku kelelahan dan mengakibatkan imunitasku turun.



Perkenalan dengan Yoforia




Posisi kampusku kebetulan berada di belakang sebuah mall di daerah Yogyakarta. Fasilitas wifi yang disediakan oleh mall tersebut cukup kencang, sehingga aku biasa memanfaatkannya untuk mengerjakan tugas. Belum lagi, fasilitas gratis lainnya berupa Smart Lounge yang memang sengaja didesain sangat nyaman untuk tempat belajar membuatku rutin menyambangi mall ini. Kan, enak, bisa sekalian cuci mata juga. HEHE.



Nah, ketika suntuk menyerang, aku biasanya jalan-jalan sebentar ke marketnya. Secara tidak sengaja aku melihat deretan yogurt Yoforia yang berjejer rapih dengan beragam varian rasa. Lalu, aku teringat perkataan ahli gizi yang ku tonton di kanal Youtube mengenai manfaat luar biasa yang terkandung dalam yogurt. 





Dr. Samuel Oetoro, SpGK, MS, sang spesialis gizi tersebut menerangkan bahwa yogurt berasal dari susu yang dibasikan. Dari sana akan tumbuh bakteri baik yang dikenal dengan istilah probiotik. Beliau menuturkan beragam manfaat yang dihasilkan oleh probiotik, antara lain untuk meningkatkan kekebalan tubuh (sistem imun) dan melancarkan pencernaan.



Menurutnya, yogurt yang baik adalah yogurt yang mengandung probiotik dalam jumlah banyak. For your information, Yoforia memenuhi kriteria ini. Sebab, Yoforia merupakan fresh yogurt yang memiliki miliaran live probiotics tanpa melalui prosess apapun, seperti pemanasan atau UHT, sehingga bakteri-bakteri probiotiknya tetap hidup dan manfaatnya terjaga. Kandungan live pribioticsnya (Lactobacillus delbrueckii subs. bulgaricus dan Streptococcus thermophilus) juga sengaja dibuat secara khusus, sehingga rasa yang dihasilkan tidak terlalu asam serta memiliki tekstur yang lebih creamy.





Kemudian, produk besutan PT Prima Lakto Sehat ini mengandung dietary fiber dari buah jeruk alami, sehingga teksturnya lebih lembut dan cocok bagi orang-orang yang tengah menjalankan program diet. Jujur, beberapa bulan belakangan ini setiap berjumpa dengan kawan, mereka mengatakan bahwa aku gendut. Bahkan, banyak yang memanggilku dengan sebutan dugong. Maka aku bertekad untuk diet, dan Yoforia adalah jawaban dari masalahku.



Varian rasa yang ditawarkan oleh Yoforia cukup banyak dan unik, yakni authentique, berry smooth, soursop bliss, blueberry good, coffee cream, peach delight, dan yang ter-anyar ialah lychee blast yang eksotis. Berry smooth dan blueberry good menjadi jawara favoritku. Setiap tegukan yang ku minum memunculkan rasa segar yang menjalar sempurna ke dalam jiwa dan ragaku. Sedangkan varian Yoforia favorit suamiku adalah lychee blast. Komposisi unik serta rasanya yang tidak terlalu asam mampu memanjakan lidahnya. Btw, iya, iya, aku nikah muda. 


 



Limpahan manfaat yang terkandung dalam sebotol Yoforia hanya dibandrol dengan harga 8.800 rupiah. Harga yang ekonomis, kemasan yang praktis, mudah didapatkan dimana-mana; baik kota maupun desa, serta halal; terdaftar di LPOM: 00040092951218 dan BPOM RI MD 201128003166 merupakan paket komplit. 







Nah, ngomong-ngomong varian rasa favorit temen-temen apa nih?

Share yuk di kolom komentar :)



“Yoforia, fresh yogurt for your healthy life!”













Keterangan:
Foto: Dokumentasi milik pribadi
Infografis: Karya pribadi


Referensi:
https://yoforia.id/
https://www.youtube.com/watch?v=JUifpzKwn5I&t=191s
Santoso,  A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Magistra. No. 75. Hal. 35-40.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SiBakul Beringharjo; Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha Berdaya Saing Khas Orang Jogja

Menjadi mahasiswi akhir artinya harus siap dengan gempuran pertanyaan seperti, kapan lulus? Atau, yang tingkatannya lebih horror, habis lulus mau ngapain? Setelah menyelami diri lebih jauh, saya menemukan bahwa, kelak, setelah lulus, saya ingin menekuni lebih dalam perihal bisnis. Saya ingin menjadi pelaku usaha di bidang kuliner. Sebenarnya, saya telah memulai usaha di bidang kuliner sejak tahun 2017 silam. Produk yang saya pasarkan adalah cimol. Teman kampus menjadi sasaran penjualan saya. Awal-awal, produk saya senantiasa habis. Tandas tak bersisa. Saya dapat memproduksi 40-50 bungkus setiap harinya. Namun, keterbatasan pengetahuan dan modal membuat bisnis saya cenderung begitu-begitu saja, bahkan belakangan dapat dikatakan stagnan. Kabar baiknya, dua bulan terakhir ini saya mengenal PLUT-KUKM DIY . PLUT-KUKM merupakan singkatan dari Pusat Usaha Layanan Terpadu-Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Sesuai namanya, PLUT-KUKM menyediakan berbagai layanan seperti inkub

Peran Ekowisata dalam Mendukung Konservasi di Tanah Papua

Ada sebuah pertanyaan menarik yang beberapa hari ini saya jumpai di platform sosial media, baik Instagram maupun Twitter. “Apa yang akan kamu lakukan pertama kali saat karantina ini usai?” Saya mantap menjawab liburan. Saya ingin menghadiahkan perasaan rileks pada diri sendiri. Sebab, jujur saja, pandemi corona ini menyumbang emosi-emosi negatif terhadap psikis saya. Lantas, terlintaslah sebuah ide. Mengapa saya tidak sekalian saja berlibur ke ujung timur Indonesia, Papua? Mengingat predikat yang disandangnya sebagai paru-paru dunia. Sungguh, Papua adalah destinasi yang tepat guna memulihkan diri dari belenggu emosi. Papua, Destinasi Wisata Hijau Seketika terbayang semilir angin yang sedikit malu, menyelinap diam-diam menyejukkan kalbu. Menerpa rerumputan yang terhampar luas sejauh pandangan, bergesekan, menenangkan. Mengundang burung Cendrawasih untuk ikut bergoyang, di bawah rona jingga senja yang membayang. Haduh, haduh. Mendadak puitis begini, tersihi

Berkat Insto Dry Eyes, Gejala Mata Kering Lewat.

Beberapa tahun silam, ketika masih menjadi anak sekolahan, guru bahasa Indonesia menginstruksikan kami—saya dan teman sekelas—untuk membuat sebuah surat. Saya lupa tepatnya, apakah surat lamaran kerja atau surat cinta lainnya. Saya hanya mengingat dengan jelas momen menuliskan identitas pribadi, yakni sebagai seorang psikolog. Ternyata, Allah mengabulkan tulisan tidak sengaja tersebut dengan memberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di program studi Psikologi. Mohon do’anya supaya skripsi saya segera acc, ya. Bagi seorang psikolog, mata merupakan tool yang wajib dimiliki. Bagaimana tidak? Misalnya, ketika sedang menangani klien, psikolog harus teliti memperhatikan berbagai ekspresi yang ditunjukkan. Bahkan di dunia psikologi, mikro ekspresi yang hanya berlangsung sepersekian detik saja tidak boleh luput dari perhatian. Selain ekspresi, gerak-gerik klien juga penting untuk diamati. Kenapa? Karena ekspresi dan gerak-gerik adalah manifestasi dari alam bawah sadarnya.